Monday, May 29, 2017

TRAVEL: OUR EUROPE TRIP: TRAVELING ALA DEWI

OUR EUROPE TRIP: TRAVELING ALA DEWI 


PERENCANAAN PERJALANAN

Assalamualaikum wr. wb.

Haiiii taman-teman semua,
Kemarin kebetulan dapat kesempatan untuk bisa jalan-jalan ke Eropa selama 16 hari, aku mau sharing pengalaman dan berbagai tips perjalanan. Semoga bermanfaat untuk teman-teman yang ingin atau sudah punya rencana untuk liburan ke Eropa. ^o^ Liburan ini merupakan liburan yang paling berkesan karena pergi bersama suami + keluarga suami dan pertama kalinya ke Eropa. 

Eropa terkesan dengan negara yang mahal untuk dikunjungi, tapi kalau dipikir-pikir lagi, semua itu kembali lagi ke gaya hidup seperti apa yang kita inginkan saat di sana. Kalau dibanding dengan biaya hidup di Korea Selatan, aku kira kurang lebih sama bahkan ada beberapa hal yang lebih murah contohnya ROTI, toko Lidl yang super murah, kebab porsi jumbo, coklat, dan banyak lagi hehhee. So, tidak ada yang tidak mungkin, jika kita mau berusaha untuk mewujudkan keinginan kita.

Senja di Den Haag >> udah terasa di luar negerinya ^o^



Dalam part ini, aku menggelompokkan ke beberapa part story biar enak dibacanya (maaf ya gaya tulisannya masih acak-acakan-->amatiran) hehhe. Part 1, aku akan lebih fokus ke perencanaan perjalanan. Bikin planing (perencanaan) ini sangat penting, hukumnya wajib 'ain, apalagi untuk yang pertama kalinya. Ohh iya yang bikin perencanaan perjalanan ini hasil kolaborasi dari Dewi (aku), mas Riezqa (suami), mba Vivi (adik ipar) dan bang Adit (adik ipar).


1. RAW PLAN

Apa ini rencana mentah? hahha, raw plan ini aku artikan rencana kasar, tidak perlu details yang penting jelas: tentukan kira-kira mau berapa lama di Eropa, dan mau naik apa untuk keliling Eropa-nya. Kalau udah ada 2 keputusan mau berapa lama dan mau naik apa disananya, langkah selanjutnya cari tiket pesawat, menentukan negara tujuan, dan masuk ke details perencanaan perjalanan. 

Awalnya aku dan suami tidak ada rencana pergi ke Eropa karena memang dilihat dari kondisi finansial kita yang pas-pas'an. Kami berdua adalah mahasiswa yang habis menikah (uangnya sudah dipakai buat nikah), selain itu mas Riezqa juga belum lama juga pergi ke Eropa dengan acara yang sama (jalan-jalan). Saat keluarga mas Riezqa mengajak pergi ke Eropa, kami hanya diam dan ketawa-ketiwi (dalam hati uang dari mana ya, hehhe), tapi disisi lain (wahh asik yaa, PINGIN IKUT!!!!). Dengan sedikit memaksa suami, akhirnya suami bilang, ya udah, lihat dulu harga tiketnya, kalau murah boleh ikut. Yee..!!! Lalu kita cari-cari harga tiket, ternyata harga tiket dari Korea-Amsterdam lebih mahal daripada Indonesia-Amsterdam (untuk yang direct flight), akhirnya kita memutuskan menggunakan maskapai China Southern, harganya yang sesuai kantong kami. Awalnya agak was-was sih karna beberapa teman-teman mengalami pengalaman yang kurang mengenakkan dengan salah satu maskapai China.

Reviewnya sih: kalau maskapainya "China Southern Airlines" dari segi kualitas pesawat, kenyamanan dan pelayanannya menurutku bagus sih, lebih dari ekspektasi, sama lah sama garuda, hanya transitnya yang terlalu lama. (maaf ya engga sempet foto-in di dalam pesawat)

Lalu tansit di Bandara Beijing: mungkin bagian ini yang paling menguras tenaga dan batin, hehhe gayaa. Waktu yang diperlukan dari turun pesawat sampai melewati imigrasi mungkin bisa memakan waktu 2 jam-an. Jadi kalau lihat orang lari-lari ngejar penerbangan selanjutnya dan sedikit "ber-argumen" sama petugas imigrasi mungkin sudah biasa kalik ya. Lalu siapkan tiket pesawat (e-ticket yang diprint) sama passport di bagian visa ke negara tujuan. Tolong bersabarlah kalau mereka tanya sambil sedikit seperti orang marah. ^o^ Dengan perasaan yang acak adul, deg-degan takut kalau disuruh pulang atau di deportasi (lebay mode on), dan Alhamdulillah dikasih permission permit 24 jam. Setelah melewati pos imigrasi, kebingungan masih berlanjut, dimana ya transfer internationalnya, ternyata kita harus keluar dulu dan melewati pintu keberangkatan (lagi). Overall, Alhamdulillah semua aman dan maskapainya kece badai dengan harga yang low budget sampai dengan selamat kembali di Korea dan bisa jalan-jalan ke Eropa. ^o^

Karena keluarga sudah membeli tiket duluan yang disesuaikan dengan jadwal cuti, jadi aku dan suami ngikut. Negara tujuan pertama ialah Belanda karena penerbangan turun di Schipol, dan karena adik ipar sedang kuliah di Milan, jadi Milan masuk ke daftar tujuan. Setelah itu, kita memutuskan negara mana aja yang akan kita kunjungi, dengan berbekal google maps dan yang sejalan (Belanda-Italy). Keputusan untuk negara yang dikunjungi: Belanda-->Belgia-->France-->Swiss-->Italy

Kita memutuskan menggunakan mobil untuk keliling Eropa. Mengapa?pastinya lebih hemat karena kita berbanyak, lalu suami juga sudah punya pengalaman nyetir di Eropa jadi Oke lah. Kekurangan: kasihan yang nyetir sih (hehhe, pastinya capek). Mungkin kalau yang nyetir lebih dari satu akan lebih nyaman. Ada beberapa perusahaan rental mobil, seperti Hertz, Europcar, Sixt, dll. Sebelum berangkat, kita sudah booking di Hertz by online dengan pengambilan di Schipol Airport. Tapi saat kita di kantornya, katanya kita tidak bisa meminjam karena kartu kredit yang digunakan tidak senama dengan driver (yang punya SIM), padahal sebelumnya tidak masalah.
Jadi teman-teman yang akan meminjam mobil ada 2 saran: 1. Gunakanlah semua syarat peminjaman mobil: [id (passport), International license, dan Kartu kredit] dibawah nama yang sama atau 2. Jangan pinjam di Airport karena peraturan mereka kadang berbeda dan lebih ketat. Mengapa? saat kita mencoba kembali meminjam di Hertz Den Haag, tidak ada masalah dengan menggunakan kartu kredit beda nama dengan driver.  Yee, akhirnya kita kembali ke rencana semula. Sebelumnya sudah check harga kereta, harganya woow banget maupun sudah menggunakan eutrail pass. Karna setiap pembookingan dan pembelian tiket antar negara akan dikenakan biaya lagi. Next lah ya, kalau ada rejeki lagi, bisa nyobain jalan-jalan ke Eropa pakai kereta, pastinya lebih nyaman, hanya untuk saat ini, kantong belum memadai. hihihihi


2. DETAILED PLANNING

Perencanaan terperinci setelah kita sudah tau ke negara mana aja tujuan kita dan kita mau naik apa. Menentukan kota-kota di setiap negaranya yang bikin galau, apalagi yang pertama kali kesana (kayak akuu). hehhe Karna suami udah pernah ke Eropa, jadi sebagian besar kita hanya mengikuti sarannya doi, lalu juga request tiap members: Ibu, Bapak, mba Vivi, bang Adit, dan Dewi.
Setelah menentukan kota tujuan, segera booking penginapannya ya, takut mahalll,

Sarannya: pilihlah sebisa mungkin yang dekat dengan pusat kota, mengapa?karena keabanyakan tempat wisata di Eropa, hanya satu lingkungan dan deket-deket. Ohh iya, selain itu, biar lebih mudah cari tempat makan ataupun mini market. Kehidupan Eropa lumayan singkat, maksudnya waktu aktifnya hehhe

ini fix planningnya:
Itinerary selama 16 hari dan yang dipakai untuk mengajukan visa

Dua hari sebelum berangkat, barulah aku cari-cari destination untuk tiap kota dan bikin list kemana aja yang mau dikunjungi setiap harinya. Bikin perencanaan kayak gini asik dan bikin tambah semangat buat jalan-jalannya. Selain itu, kita udah punya banyangan, ooooo kayak gitu yaaa. Kalau minimal kita udah bikin rencana sehari ini mau kemana aja, kalaupun molor-molor ataupun ada di cancel, masih tetep ada acuan dan engga bingung, kan sayang ya waktunya kalau harus galau lagi mau kemana, lalu nyari arahnya kemana. hehhe


TIPS: Jangan lupa download dulu MAPS.ME --> aplikasi offline yang super kece, karna memorinya lumayan gedhe, jadi aku cuma download di kota-kota yang aku kunjungi. Lumayan detail, tapi kalau temen-temen menggunakan transportasi umum, mungkin lebih baik, jua pakai google maps karena ada real time schedule.

Untuk masing-masing negara, kita kemana aja,
Jangan lupa yaa, tunggu update'an tulisanku.
Semoga segera ada kesempatan untuk menulis,
*soksibuk mode on
*hehhe

Semua foto adalah koleksi pribadi,
Bisa intip di instagram: @dewi_kusumaningrum

INTIP*INTIP dulu foto-fotonya

Binnenhof -The Hague alias Den Haag

Suasana di luar Binnenhof


City hall nya Rotterdam

Markthal Rotterdam (pusat jajanan)


Rumah kubus di Rotterdam

Old Habour nya Rotterdam

Taman tulip di Keukenhof

Sepanjang jalan menuju Keukenhof

Antwerp: salah satu kota di Belgia

Het steen castle, salah satu castle di Antwerp

Kota di negeri dongeng, Brugges, Belgia


Grand palace di Brussels

Mont des Arts, Brussels

Eiffel di Paris

La petite Venise (Colmar)

Kota Lucerne, Swiss

Kapellbrücke, Kota Lucerne, Swiss

Milan cathedral, Duomo, Milan

Piazza San Marco, Venice, Italy

San Marco Campanile, Venice, Italy

Canal-canal di Venice

Kota Huizen di Belanda yang sangat tenang dan indah











1 comment:

Total Pageviews

Followers